Apa yang bakal kamu lakukan ketika kamu pulang dari bekerja dan malah menemukan keluargamu terbantai oleh orang yang tak dikenal? Lalu kamu sadar kalau adikmu ternyata malah menjadi makhluk aneh hasil percobaan orang tidak bertanggung jawab tersebut? Jika itu Tanjiro, ia akan memeluk adiknya sembari berkata,”Tak apa dik, aku ada di sini”. Pelukan hangat Tanjiro meyakinkan sang adik untuk tak jadi liar dan menyerang orang. Seteguh apapun hati Tanjiro terhadap deritanya, ia tetap melankolis jika itu soal sang adik, Nezuko. Lalu, bagaimana jika Nezuko tak memiliki Tanjiro atau pun sebaliknya?
Han Ji
Pyeong merasakannya, sedari kecil sudah jadi yatim piatu dan ketika keluar dari
panti asuhan, tak ada yang mengadopsinya. Ia hidup sebatang kara hingga
berjuang sendiri setelah berpisah dengan Bu Choi Won-Deok hingga menjadi
sukses, seperti Tanjiro yang berhasil diterima masuk jadi pemburu iblis. Namun,
getirnya hidup terasa lebih dalam kesendiriannya. Han Ji Pyeong tak lebih dari
orang yang mencoba kuat melawan ketidakadilan hidup. Namun, ia tetaplah
manusia.
Terlepas
dari kerasnya perdebatan #TeamNamDoSan melawan #TeamHanJiPyeong, rasanya akan
lebih adil jika Han Ji Pyeong tak mendapatkan Seo Dal Mi asalkan Bu Choi
Won-Deok selalu sehat. Setiap kali melihat Han Ji Pyeong memeluk Bu Choi,
selalu ada getir hidup yang membersamainya. Tak apa Han Ji Pyeong, tak semua
cinta harus dalam bentuk pernikahan. Sebab, cinta dari bu Choi akan selalu
mengalir seperti halnya Tanjiro yang selalu ada untuk sang adik. Tak peduli
keadaanmu, bu Choi cuma butuh dirimu datang padanya saat kamu kesulitan, tak
lebih.
Penulis
cerita barangkali tak mengerti dan memilih untuk mengkhianati kesedihanmu, Pak
Han. Tanjiro akan mengerti kalau yang kamu butuh cuma tempat untuk meluapkan
kesedihannya. Adiknya yang menjadi iblis saja bisa ia terima tanpa alasan,
apalagi kamu yang masih manusia normal, banyak duit lagi. Percayalah Pak Han,
setiap kesedihan butuh rumahnya dan rumah dari segala kesedihan adalah mereka
yang tak perlu alasan-alasan tertentu untuk mendengar kesedihanmu. Kamu tak
butuh solusi kan? Meski lidahmu tajam, tapi hatimu lembut. Tak apa, Tanjiro pun
demikian adanya.
Tak apa
Pak Han, Tanjiro akan mengerti.
Komentar
Posting Komentar