Langsung ke konten utama

Anomali Anime Sport


"Jika aku terus berlari, kapan aku bisa menang ?" (Sena Kobayakawa)

"Meski itu tak mungkin, aku akan terus berusaha" (Kuroko Tetsuya)

"Aku memang pendek, tapi setidaknya aku bisa melompat" (Hinata Shoyo)



Olahraga adalah salah satu kegiatan dalam menjaga kesehatan. Olahraga juga kerapkali ditujukan untuk menciptakan prestasi dan berbagai hal positif lainnya. Akan tetapi, ada salah satu analogi dari para pelaku dan penikmat olahraga yang memandang bahwa olahraga yang notabene merupakan kegiatan fisik menjadi ajang adu fisik. Sehingga, para orang-orang kecil dalam olahraga tak lain hanya menjadi remeh dan tak dapat diandalkan. Tak peduli seberapa keras orang kecil dan pendek berusaha, mereka tak akan mampu mengalahkan mereka yang terlahir dengan ukuran tubuh lebih tinggi atau lebih besar.

  •    Sena Kobayakawa (Eyeshield 21)
Tokoh pertama adalah Sena Kobayakawa dari anime Eyeshield 21. Dengan tinggi hanya 155 CM, dan mental rapuh dan penakut, Sena menjelma menjadi seorang Running back dengan kemampuan lari dengan kecepatan cahaya. Mewarisi nomor 21 dan sebuah eyeshield yang sangat legendaris di dalam dunia Eyeshield 21. Dengan bantuan Hiruma Youici (1), Ryokan Kurita (77), Gen Takekura (11), Manabu Yukimitsu (16), Raimon tarou (80), Juumonji Kazuki (51), Kuroki (52), Togano Shozo (53), Taki (37), Komusubi Daikichi (55), Dan teman-temannya dari Deimon Devil Bats. Sena berhasil mewujudkan impiannya, dari seorang eyeshield 21 palsu dan peniru menjadi seorang eyeshield 21 yang asli. Menjadi legenda baru dengan mengalahkan legenda yang tak pernah tersentuh oleh siapapun jua.
Para lawan tim Deimon

Cerita tak hanya soal Deimon Devil Bats melulu. Sena DKK harus menghadapi Banba dan timnya, Taiyo spinx yang terkenal dengan line-nya yang sangat tangguh. Belum lagi harus menghadapi Kakei Shun dengan timnya, Kyoshin Poseidon, yang menjadi lawan tertinggi mereka. Menaklukkan Bando Spider dengan eyeshield asli, Hayato Akaba. Mengalahkan reflek tingkat dewa milik Agon Kongou dari Shinryuuji, bertarung dengan tim super defend, Ojo White Knights dengan rival Sena disana, Shin Seijuro. Tak lupa harus bertarung dengan Gaou Rikiya yang berkekuatan monster bersama timnya, Hakushu Dinaosaur. Terakhir, bertarung dengan Eyeshield 21 yang asli. Yang begitu sempurna dan tak ada kemungkinan untuk menang, Yamato takeru dengan timnya, Teikoku Alexanders.

  • Kuroko Tetsuya (Kuroko No Basket)

Kuroko Tetsuya bermain basket sejak kecil. Akan tetapi, sebuah fakta mengerikan segera menghancurkannya, dia tak berbakat dalam bermain basket. Dia takkan pernah bisa masuk ke dalam tim inti, apalagi untuk tim besar sekelas SMP Teiko yang sedang diisi dengan Kiseki No Sedai. Namun, ia bertemu dengan Akashi, kapten sekaligus point guard dari SMP Teiko saat itu yang kemudian hari menemukan bakatnya, missdirection.Singkat cerita, Kuroko bergabung dnegan tim inti dan berhasil menjuarai kejuaraan dan tibalah saatnya ia harus masuk di dunia SMA. Kiseki No Sedai sepakat untuk berpisah dan berharap untuk bertatung saru sama lain.
Kiseki No Sedai

Kuroko sebagai yang terlemah dari kiseki no sedai harus mencari seorang "cahaya". Dimana ia akan menjadi seorang pengumpan untuk si "cahaya". Kagami Taiga hadir menjadi pelengkap kemampuan Kuroko. Mereka bertarung dengan si peniru super, Ryota Kise. Beradu keyakinan dengan Midorima Shintaro, Shooter guard kiseki no sedai. Bertarung kepercayaan dengan Aomine Daiki. Adu kuat dengan Murasakibara Atsushi, center dari kiseki no sedai. Terakhir, mereka harus mengalahkan sang raja tak terkalahkan, Akashi Seijuro. 
  • Hinata Shoyo (Haikyuu!!)
Hinata Shoyo, seorang murid SMA Karasuno yang sangat hiperaktif dan mencintai bola voli. Saat SMP, dia bersumpah akan mengalahkan Kageyama Tobio, orang yang mengalahkannya dalam pertandingan pertama dan terakhirnya di SMP.
Lucunya, Kageyama malah ikut mendaftar di SMA Karasuno. Alhasil, mereka yang harusnya menjadi rival harus menjadi partner, bukan sebuah perkara mudah. Hinata yang terobsesi dengan Chiisana No Kyojin yang pernah ia tonton saat kecil, membuatnya menjadi seorang spiker handal di karasuni. Begitupun Kageyama, pengalam pahitnya saat masih SMP. Membuatnya harus menjadi seorang Setter yang mampu memberikan umpan jitu, dan menjadi yang tak terkalahkan.Bukan perkara mudah, di hadapan mereka. Mereka harus bertarung dengan tembok besi Date Kogyo yang dikomandoi Manabu Aone. Lalu menghadapi senior Kageyama saat di Kitagawa Daichi, Oikawa Tooru. Bertarung dengan manusia dua meter, Hyakuawa. Menghadapi tim paling fleksibel, Johzenji. Menghadapi kenyataan, bahwa Hinata masih jauh dari Chiisana No Kyojin saat bertarung melawan versi lain dari Chiisana No Kyojin dalam diri Nakashima Takeru. Dan akhirnya, bertarung dengan sang raja tak terkalahkan di Prefektur Miyagi (Wilayah di Jepang), Ushijima Wakatoshi dengan spike  yang sangat mengerikan.








___________________________________________________________

Bukan masalah fisik yang membuat kita harus minder. Bukan karena fisik yang harus kita keluhkan. Akan selalu ada keluarbiasaan dalam keterbatasan. Lihatlah, di balik tubuh kecil setinggi 155 CM dan tubuh yang rapuh, Sena adalah seorang Runner yang tak tersentuh oleh orang yang dijuluki sebagai "Eyeshield 21 yang asli". Lihatlah bagaimana tubuh kecil 168 CM dan pucat Kuroko berhasil membuatnya menembus tim yang sangat sulit menjadi starter darinya dengan men*gandalkan kekurangannya, hawa tipis keberadaannya. Hinata dengan tinggi hanya 164 CM ternyata memiliki daya lompat yang sangat tak normal.
155, 164, hingga 168 CM bukanlah tinggi badan seorang atlet yang ideal. Tapi, Sena, Kuroko dan Hinata berhasil menjadikan diri mereka sebagai seorang yang sangat diperlukan oleh tim. Menjadi seorang pembeda dalam tim. Deimon takkan mampu menciptakan variasi serangan tanpa kecepatan Sena. Seirin takkan mampu memporak porandakan permainan lawan tanpa missdirection Kuroko. Karasuno takkan mempunyai senjata andalan tanpa lompatan super dari Hinata.
Sekali lagi, ini bukan masalah fisik. Ini hanyalah masalah potensi yang tak sadar ternyata kita miliki. Ini hanya soal bagaimana kita mampu tetap bersabar saat potensi dalam diri kita meledak. Bukannya malah asyik mengeluh dan meradang pada Tuhan.
____________________________________________________________
Catatan :
*Running back : Posisi dalam olahraga footbal. bertugas membawa lari bola sejauh mungkin.
*Line                : Posisi dalam olahraga footbal. Bertugas menjaga running back saat akan                 menyerang.
*Kiseki No sedai : bahasa Jepang, berarti generasi keajaiban.
*Missdirection : Gerakan mengubah arah bola.
*Point guard   : Posisi dalam olahraga basket. Pengumpan sekaligus steal adalah tugasnya.
*Shooting guard : Posisi dalam olahraga basket. Bertugas mencetak three point dari luar kotak two point.
*Center       :Posisi dalam olahraga basket, bertugas menjaga area ring dari serangan lawan. Sekaligus mencetak point dari rebound.
*Spiker      : Tukang spike
*Setter       : Pengumpan bola. Biasanya menggunakan toss atau passing atas untuk melakukan serangan, yang diumpankan ke spiker.
*Spike       : Smash dalam olahraga voli.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membidik sarjana tanpa bidikmisi jadi beasiswa

Bidikmisi, adalah program beasiswa yang awalnya merupakan program seratus hari kerja menteri pendidikan Indonesia pada 2010 yang kemudian dilanjutkan berlangsung hingga saat ini. Bidikmisi sendiri menjadi salah satu beasiswa yang sangat diminati. Selain karena nominal yang dijanjikan, juga prestise yang didapatkan oleh mahasiswa Bidik Misi begitu terasa. Namun, di luar sana, di samping tingginya peminat terhadap beasiswa yang ditujukan bagi kalangan menengah ke bawah yang berprestasi ini, ada orang yang menolaknya. Dengan alasan, "Berikan kepada mereka yang berhak".

Ebbie Vebri Adrian, Si Gila yang digiliai

“Biarkan keyakinanmu 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah” – 5 cm