Langsung ke konten utama

Selamat Hari Guru, Anthony Edwards!

Tulisan ini dibuat satu minggu setelah NBA draft 2020 dan diselesaikan satu minggu setelah hari guru nasional.

Sebagai salah satu jamaah baru penikmat National Basketball Association, saya cukup bergairah menantikan musim baru yang akan dimulai kurang dari sebulan lagi. Sebelum memulai musim baru, biasanya para tim NBA akan memilih para pemain ruki yang nantinya akan bergabung dengan tim mereka. Tahun ini, Anthony Edward terpilih sebagai top pick NBA draft. 8 tahun yang lalu, Anthony yang lain, Anthony Davis juga terpilih menjadi top pick di draft class-nya.

8 tahun pasca debut di NBA, Anthony Davis kini menjadi salah satu pemain tengah yang terkenal serba bisa dan memiliki segala atribut dasar pemain basket yang dibutuhkan. Meski bertubuh tinggi besar, ia memiliki kelincahan dan kecepatan, sesuatu yang biasanya menjadi senjata pemain yang bertubuh lebih kecil darinya. Dia terkenal sebagai pemain serbaguna yang akrab dengan sebutan unicorn, pemain bertubuh tinggi besar namun memiliki kemampuan pemain bertubuh kecil seperti kecepatan, kelincahan, dan kemampuan menembak.

Dalam perkembangan dunia basket, pemain serbaguna pun semakin dibutuhkan. Karena nantinya, mereka diharap bisa memberikan fleksibilitas dalam permainan tim. Demikian halnya dengan dunia pendidikan. Guru yang selama ini menjadi garda terdepan dalam sektor vital tersebut tentunya perlu meningkatkan segala atribut yang dibutuhkan sebagai seorang pendidik. Tidak hanya tentang melakukan proses transfer ilmu ke kepala murid, seorang guru tentu perlu untuk memberikan pemahaman, ketimbang sekadar hapalan.

Seiring zaman, kebutuhan terhadap guru yang serbabisa pun semakin tinggi. Bukan hanya menjelaskan di papan tulis, kini para guru pun dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang teknologi yang baik. Hal tersebut demikian kentara di masa pandemi ini. Tidak hanya sekadar menjelaskan, guru pada masa sekarang pun juga mulai perlu melakukan adaptasi metode pembelajaran yang menyenangkan untuk meningkatkan rasa betah seorang siswa berada di dalam kelas.

Pendidikan pada masa sekarang cenderung berorientasi pada kebutuhan untuk melakukan praktik. Para siswa sudah tidak begitu betah lagi didikte oleh guru. Didorong internet yang demikian ringkas dalam menyajikan informasi, guru pun tentu perlu mempertimbangkan untuk efisiensi jam mengajar. Bukan hanya sekadar berdiri menjelaskan hingga spidol kehabisan tinta, namun juga dapat memastikan murid-murid yang menghadiri kelas dapat memahami materi yang sedang dibahas.

Selain menjadi pribadi serbabisa, guru pun tetap tak boleh melupakan fungsi utamanya, mengajar dan menjadi role model untuk murid-muridnya. Sehingga, ketika usia beranjak bertambah, murid pun bisa membayangkan akan menjadi orang yang seperti apa. Maka, keputusan ada di tangan Anthony Edwards, mau menjadi top pick yang seperti apa, apa kah menjadi seperti Anthony Davis yang serba bisa dan begitu diandalkan tim juara seperti Los Angeles Lakers atau menjadi seperti Anthony Bennet, yang yaaaa, begitulah. Terserah kamu saja Edwards! Selamat hari guru!

 

Komentar

  1. Siapa tau dia ingin memilih menjadi Anthony yang lain, yaitu Carmelo Anthony. Hmm menarik...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Anomali Anime Sport

"Jika aku terus berlari, kapan aku bisa menang ?" (Sena Kobayakawa) "Meski itu tak mungkin, aku akan terus berusaha" (Kuroko Tetsuya) "Aku memang pendek, tapi setidaknya aku bisa melompat" (Hinata Shoyo)

Membidik sarjana tanpa bidikmisi jadi beasiswa

Bidikmisi, adalah program beasiswa yang awalnya merupakan program seratus hari kerja menteri pendidikan Indonesia pada 2010 yang kemudian dilanjutkan berlangsung hingga saat ini. Bidikmisi sendiri menjadi salah satu beasiswa yang sangat diminati. Selain karena nominal yang dijanjikan, juga prestise yang didapatkan oleh mahasiswa Bidik Misi begitu terasa. Namun, di luar sana, di samping tingginya peminat terhadap beasiswa yang ditujukan bagi kalangan menengah ke bawah yang berprestasi ini, ada orang yang menolaknya. Dengan alasan, "Berikan kepada mereka yang berhak".

Ebbie Vebri Adrian, Si Gila yang digiliai

“Biarkan keyakinanmu 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah” – 5 cm