ilustasi SNMPTN
Awal
tahun ajaran 2019/2020 diawali dengan sebuah kebijakan yang menuai kontroversi
di kalangan masyarakat, kebijakan zonasi. Kebijakan ini diklaim oleh pemerintah
sebagai bagian dari upaya untuk melakukan pemerataan pendidikan dan menghilangkan status sekolah favorit. Meski
demikian, kebijakan ini tidak akan berpengaruh secara signifikan pada
keuntungan yang diperoleh beberapa “mantan” sekolah unggulan dalam SNMPTN.
Sebab, kriteria penerimaan SNMPTN tidak hanya berpatokan kepada siswa, namun
juga kepada sekolah terkait.
Dalam
SNMPTN, sekolah juga menjadi pertimbangan panitia dalam menentukan kelulusan
peserta di sebuah perguruan tinggi. Selain kuota 40% bagi sekolah dengan akreditasi A, pengaruh sekolah yang lain
terhadap pendaftaran SNMPTN juga dapat dilihat pada prioritas perguruan tinggi
dalam memilih pendaftar berdasarkan prestasi yang telah diraih sekolahnya.
Tidak sampai di situ saja, alumni sebuah sekolah pada sebuah perguruan tinggi
terkait juga menjadi pertimbangan untuk menerima siswa dari suatu sekolah.
Dalam
hal ini, siswa dari “mantan” sekolah favorit tetap memperoleh keuntungan dalam
SNMPTN. Sebab, dengan raihan prestasi yang telah diperoleh sebelumnya akan
membuat perguruan tinggi lebih mendahulukan murid dari sekolah tersebut. Selain
itu, faktor alumni juga berpengaruh kepada status favorit yang dulu disandang
oleh sebuah sekolah. Hal itu pun juga memperbesar potensi diterimanya siswa
dari sekolah tersebut.
Meski
demikian, bukan berarti siswa dari sekolah yang tidak begitu memiliki reputasi
juga akan disisihkan secara otomatis oleh pihak panitia penerimaan mahasiswa
baru. Tentu saja hal ini terkait dengan nilai siswa itu sendiri, serta ada
tidaknya alumni sekolah tersebut pada perguruan tinggi terkait.
Karenanya,
sebelum melakukan pendaftaran SNMPTN, kamu juga perlu melihat sebaran alumni
sekolahan kamu di perguruan tinggi, utamanya perguruan tinggi negeri yang
menjadi tujuan SNMPTN. Sebab, dengan keberadaan alumni sekolah di perguruan
tinggi, pihak panitia tidak akan sangsi untuk menerima siswa dari sekolah si
alumni tersebut. Hal ini tentu perlu untuk kamu lakukan, sebab peluang lulus di
SNMPTN jauh lebih besar ketimbang berharap pada UTBK-SBMPTN.
Jadi, untuk kamu yang merasa tidak berasal dari sekolah dengan status “unggulan”,
kamu tidak perlu bekecil hati dan terus menggali informasi. Sebab, informasi
merupakan sebuah senjata yang dapat kalian andalkan.
Komentar
Posting Komentar